Kamis, 19 Agustus 2010

Demi Waktu

Dalam buku Hikmah dalam Humor Kisah dan Pepatah karangan A. Aziz Salim Basyarahil dituliskan bahwa orang yang telah mencapai usia 70 tahun berarti
telah menggunakan 7 tahun umurnya untuk belajar, 15 tahun untuk bekerja,
21 tahun untuk tidur, 20 tahun untuk menganggur [waktu luang], dan 7 tahun
untuk bergerak berpindah-pindah tempat. Lihat betapa banyaknya waktu untuk menganggur, lebih banyak dari waktu untuk belajar dan bekerja.
Waktu memang laksana sebuah pedang. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, ia justru yang akan menebas kita, demikian makna sebuah syair berbahasa Arab yang menggambarkan karakter sang waktu.
AL WAKTU KASSOIB.. waktu itu ibarat pedang…ILLAM TAKTAHU KATAKHTAH… jika kamu tidak menggunakannya maka dialah yang akan menebas kamu.
Di dalam al-Qur’an, salah satu kata yang menunjuk kepada masa adalah ‘ashr. Kata ini terambil dari akar kata yang berarti “memeras atau menekan sekuat tenaga sehingga bagian yang terdalam dari sesuatu dapat keluar dan tampak di permukaan.” Dalam surah al-‘Ashr, Allah menegaskan, “Demi ‘ashr [waktu] semua manusia berada dalam wadah kerugian ” Kerugiannya adalah karena tidak menggunakan ‘ashr dengan baik,
dan kerugian tersebut seringkali baru disadari pada waktu Ashar [menjelang terbenamnya matahari] ketika waktu untuk melakukan semua yang harus dilakukan sudah habis.
Karenanya jangan lagi menunda amal kebaikan dengan alasan yang dicari-cari, misalnya menantikan kesempatan yang lebih baik, karena hal itu akan merugikan kita sendiri. Sesungguhnya waktu yang akan menghakimi kita. Saat kita menyia-nyiakan waktu, maka waktu akan menjadikan kita manusia yang sia-sia. Saat kita menganggap waktu tak berharga, maka waktu akan menjadikan kita manusia yang tak berharga. Demikian juga sebaliknya, jika kita menghargai waktu, maka waktu pula yang akan menjadikan kita manusia yang berharga. Sesungguhnya, kualitas seseorang terlihat dari cara ia memperlakukan waktunya

Tidak ada komentar: